![](https://static.wixstatic.com/media/8d7c05_970978c22abc4c8c9b16bde49895b035~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_446,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/8d7c05_970978c22abc4c8c9b16bde49895b035~mv2.jpg)
Indonesia dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, termasuk logam berharga seperti emas. Menurut data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 117,5 ton emas, menjadikannya negara penghasil emas terbesar ke-9 di dunia.
Tambang emas di Indonesia memiliki volume produksi besar, menarik minat negara-negara adidaya untuk berpartisipasi dalam industri pertambangan emas di sini. Emas dianggap sebagai logam paling berharga karena tahan terhadap korosi dan memiliki titik leleh tinggi, serta dapat dibentuk dengan mudah. Sifat-sifat ini membuatnya menjadi alat tukar yang menguntungkan dalam kebijakan moneter.
Produksi emas juga digunakan dalam industri, elektronik, dan keramik, serta 40% digunakan untuk investasi, seperti cadangan untuk bank sentral sebagai perlindungan terhadap inflasi atau resesi, dan 50% lainnya digunakan untuk perhiasan.
Indonesia memiliki sekitar 5,8% dari cadangan emas dunia. Produksi emas Indonesia mencapai sekitar 48 ton per tahun, menempatkannya sebagai produsen emas terbesar ke-9 di dunia. Menurut Booklet Tambang Emas Perak 2020 dari Kementerian ESDM RI, Indonesia masuk dalam lima besar negara penghasil emas dunia.
Daerah tambang emas terbesar di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, menarik untuk dibahas. Ada banyak daerah tambang emas di Indonesia, menjadikannya salah satu produsen emas terbesar di dunia, dan di Asia, Indonesia adalah produsen emas terbesar ketiga.
Menurut laporan, produksi emas Indonesia mencapai 48 ton per tahun, dan Indonesia menyumbang sekitar 5,8% dari potensi cadangan emas dunia. Beberapa daerah tambang emas terbesar di Indonesia antara lain:
1. Sumatera: Cadangan emas di Sumatera mencapai 168 juta ton, dengan perak mencapai 103 juta ton. Pertambangan emas di wilayah ini dimulai sejak tahun 2008 dengan rencana produksi hingga tahun 2033.
2. Maluku dan Papua: Papua adalah wilayah dengan cadangan emas terbanyak, mencapai 1.876 juta ton, dan perak mencapai 1.875 juta ton. PT Freeport Indonesia mengelola pertambangan emas di sini.
3. Nusa Tenggara Barat: Cadangan emas di Nusa Tenggara Barat sekitar 507 juta ton, dan perak mencapai 490 juta ton. PT Amman Mineral Nusa Tenggara mengelola tambang emas di Sumbawa.
4. Jawa: Pulau Jawa memiliki cadangan emas sekitar 397 juta ton, dengan perak sekitar 98 juta ton. Pertambangan emas terbesar di Jawa berada di Bogor, dikelola oleh PT Aneka Tambang Tbk.
5. Pujon, Kalimantan Tengah: Cadangan emas di Pujon mencapai 40 juta ton, dengan perak mencapai 16 juta ton. Desa Pujon di Kapuas, Kalimantan Tengah, dikenal sebagai "Desa Emas".
6. Tujuh Bukit, Banyuwangi: Tambang Tujuh Bukit, atau Tumpang Pitu, memiliki cadangan emas sekitar 28 juta ons. Dikelola oleh PT Bumi Suksesindo Tbk, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Pertambangan emas memiliki dampak besar bagi ekonomi Indonesia dan menarik minat banyak investor baik domestik maupun internasional. Dengan pengelolaan yang baik, sektor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan negara.
Comentários